
Sibayaknews.com| Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, meluruskan isu dugaan Luhut berbisnis tes PCR sejak awal pandemi. Tudingan itu datang dari mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto.Jodi membantah kabar bahwa Luhut ikut mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) untuk bisnis tes PCR. Dia mengatakan Luhut hanya mendorong pihak swasta untuk membantu menangani pandemi.
“Tidak ada niat bisnis dalam keikutsertaan Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selalu menyuarakan agar harga tes PCR ini bisa terus diturunkan sehingga semakin terjangkau masyarakat,” kata Jodi melalui pesan singkat kepada awak media, Senin (1/11). ).
Jodi menjelaskan, ada sejumlah pengusaha yang berniat membantu penanganan pandemi di awal tahun 2020. Para pengusaha mengajak Luhut untuk mendirikan PT GSI yang fokus melayani tes Covid-19.
GSI didirikan sebagai solusi atas sulitnya pengujian Covid-19 di awal pandemi. Sejumlah pengusaha besar patungan mendirikan PT GSI. Kantor pertama PT GSI juga dihibahkan oleh seorang pengusaha.
Jodi mengatakan PT GSI tidak pernah membagikan dividen, termasuk untuk Luhut. Keuntungannya digunakan untuk menggelar tes Covid-19 gratis secara massal.
Baca Juga : Perintah Jokowi Harga Pcr turunkan dan berlaku 3×24 jam
“Tujuan GSI ini bukan untuk mencari keuntungan bagi pemegang saham. Sesuai dengan namanya, GSI adalah Genomic of Indonesian Solidarity, memang ini social entrepreneurship,” kata Jodi.
Lebih lanjut, Jodi membeberkan alasan pemerintah mewajibkan tes PCR dalam perjalanan. Peraturan tersebut dibuat untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat.
“Harus disadari kebijakan uji PCR untuk pesawat ini memang diterapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Data kami menunjukkan tingkat mobilitas di Bali misalnya sama dengan tahun lalu,” katanya.
Sebelumnya, mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto mengatakan sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo terlibat dalam bisnis tes PCR. Menurut dia, para menteri tersebut berafiliasi dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), penyedia jasa tes Covid-19.
Edy mengatakan, perusahaan tersebut didirikan oleh sejumlah perusahaan besar. Menurut dia, Luhut terlibat melalui PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak usaha PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Selain itu, ada nama Menteri BUMN Erick Thohir. Edy menghubungkan Erick dengan Yayasan Adaro Bangun Negeri yang terkait dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Perusahaan ini dipimpin oleh saudara laki-laki Erick, Boy Thohir.
(Sumber: CNN )
spd
Eksplorasi konten lain dari Sibayaknews.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.