Sibayaknews.com

Dugaan Penganiayaan Pasien Covid-19, Begini Kata Direktur RSUP Adam Malik Medan…

Sibayaknews.com

Medan – Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Mungkin pepatah lawas ini cocok untuk keluarga J.Simanjuntak (53) warga Padang Bulan Medan. Pasalnya, istri J.Simanjuntak, NT (47) meninggal menurut suami NT dengan tidak wajar di Rumah Sakit Adam Malik Medan dengan luka bagian kepala memar dan kelopak mata kanan seperti luka lebab. NT menderita kanker payudara sebelah kanan stadium 4 harus meninggal dunia dengan penyakit positif Covid-19.

Bapak dari 4 orang anak ini kesehariannya bekerja penerik becak bermotor mengungkap sepertinya ada kejanggalan jasad istrinya yang semula sakit kanker payudara. Namun kini jasad korban dengan mata lebam dan kepala luka memar diduga telah terjadi penganiyaan oleh oknum yang merawat korban.

JS sangat prihatin atas meninggalnya istri tercinta NT yang telah melahirkan 4 orang anak. Dugaanpun bermunculan mulai dari kelalaian dan tindak kekerasan dari oknum yang merawat pasien selama di isolasi.

Dari keterangan JS saat ditemui awak media di kediamannya di sekitar jl Pintu Air Padang Bulan mengatakan bahwa istri korban menderita kanker payudara sebelah kanan. Namun kematian korban tidak ada kaitannya dengan penyakit yang di deritanya.

“Istri saya pada saat itu akan melakukan Cemoteraphy yang ke 7, prosedur untuk mendapatkan layanan Cemo harus diperiksa test Covid 19. Ternyata istri saya positif Covid 19 dan di isolasi di Rumah Sakit Adam Malik,” ujarnya kepada awak media, Rabu (13/8) Sore.

Naluri seorang suami terhadap istri yang meninggal mengungkapkan korban mengalami penganiyaan atau kekerasan selama menjalani isolasi.

“Setelah beberapa hari di isolasi di Rumah Sakit, istri saya dinyatakan meninggal dunia. Saya juga tidak melihat jasad langsung namun ada diberikan foto. Tetapi herannya jasad terdapat luka di bagian kepala dan mata lebam seperti dipukul,” jelas JS didampingi 4 orang putra putrainya.

Menanggapi kejanggalan kematian pasien positif Covid-19, Direktur RSUP Adam Malik Medan, dr. Zaenal Syafri dalam siaran Persnya melalui Kepala Humas RS Adam Malik Medan, Rossa mengatakan bahwa tidak benar pasien mengalami penganiyaan atau pemukulan.

“Penyebab kematian pasien karena Hypo albumin dalam darah tubuh pasien di bawah normal atau rendah sehingga terjadi pembengkakan pada mata sebelah kanan,” ujar dr.Zaenal Syafri.

Ditambahkannya,” dan berkaitan dengan luka dibagian kening disebabkan dari kepala pasien menjadi tumpuan tidur selalu miring.”

“Jadi tidak benar kalau pasien dipukul,” jelas dr.Zaenal Syafri.

Sementara itu informasi yang dapat dihimpun awak media menyampaikan bahwa kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian.
“Beberapa hari yang lalu kami sudah mendapatkan informasi bahwa jasad korban sudah di autopsi dan hasilnya diperlukan tiga Minggu ke depan baru dapat hasilnya,” ungkap Gayus yang merupakan adik korban dari hasil konfirmasi kepada awak media melalui telp selular.

  • SN/Tim


Eksplorasi konten lain dari Sibayaknews.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Eksplorasi konten lain dari Sibayaknews.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca