DPR resmi mengesahkan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI

Sibayaknews.com Rapat Paripurna DPR, Senin (8/11), secara resmi mengesahkan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI pilihan Presiden Jokowi. Andika akan mengundang Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.
Sidang paripurna DPR dipimpin langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani dan dihadiri langsung oleh Andika Perkasa. Puan mengatakan rapat paripurna itu dihadiri 366 anggota dewan dari seluruh fraksi, baik secara fisik maupun virtual.
Sebelum disahkan, Komisi I DPR terlebih dahulu menyampaikan laporan hasil fit and proper test terhadap Andika Perkasa yang digelar Sabtu (6/11) lalu. Laporan Komisi I disampaikan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.
Usai mendengar laporan Komisi I, Puan melontarkan pilihan pada peserta rapat untuk menyetujui Andika sebagai Panglima TNI.
Dalam sidang dewan, mari kita tanyakan apakah laporan Komisi I DPR RI tentang hasil uji kemampuan dan kepatutan tentang pemberhentian Hadi Tjahjanto dan pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI dapat disetujui,’ kata Puan, yang langsung disambut persetujuan anggota dewan.
Baca Juga: Dipimpin Panglima TNI dan KAPOLRI, DANLANTAMAL I IKUTI RAPAT TERBATAS JELANG NATAL DAN TAHUN BARU
Uji kelayakan dan kepatutan Andika Perkasa hanya berlangsung satu hari Sabtu lalu di ruang rapat Komisi I DPR.
Dalam acara tersebut Andika memaparkan visi dan misinya serta menjawab sejumlah pertanyaan dari para pengurus.
Salah satu yang dikatakan Andika adalah tidak ingin TNI mengambil alih tugas lembaga atau kementerian lain dan berpegang teguh pada hukum.
‘Cara mengembalikan tugas, yang kita lakukan adalah menaati peraturan perundang-undangan secara ketat. Jangan berlebihan. Dan saya harap saya tidak akan mengambil sektor kementerian atau lembaga lain,’ katanya.
Andika juga ingin publik melihat TNI sebagai organisasi apa adanya.
“Saya ingin masyarakat kita normal seperti dulu, saya ingin masyarakat melihat TNI sebagai organisasi apa adanya,” kata Andika di depan anggota dewan.
Terpilihnya Andika oleh Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI menuai kritik. Terpilihnya Andika dinilai oleh koalisi masyarakat sipil sebagai kebijakan yang tidak sensitif terhadap hak asasi manusia.
Koalisi sipil menyoroti sejumlah isu, terutama terkait dugaan pelanggaran HAM. Andika pernah dikaitkan dengan pembunuhan pemimpin Papua tahun 2001 Theys Hiyo Eluay.
Andika juga disorot karena memiliki aset Rp. 179 miliar. Angka tersebut merupakan rekaman terbaru dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dikuti dari CNN Indonesia
SPD
Eksplorasi konten lain dari Sibayaknews.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.