![](https://i0.wp.com/sibayaknews.com/wp-content/uploads/2025/01/Screenshot_120.png?fit=750%2C420&ssl=1)
Aksi demonstrasi yang digelar oleh Forum Masyarakat Nasional (FORMANAS) pada Rabu, 18 Desember 2024, menarik perhatian publik. Forum ini melibatkan berbagai organisasi, seperti Persadaan Warga Berastagi dan Sekitarna (PWBS), Masyarakat Transportasi Sumatera Utara, dan Persatuan Pedagang Pasar, dengan peserta berasal dari 12 Kabupaten dan Kota.
Tuntutan Percepatan Pembangunan
Massa menuntut percepatan pembangunan jalan layang Medan-Berastagi dan pembenahan tebing Sibolangit. Tuntutan ini muncul setelah bencana alam yang baru-baru ini melanda kawasan tersebut, menambah ancaman serius bagi masyarakat setempat.
Massa Suarakan Aspirasi di Kantor Gubernur Sumatera Utara
Dengan membawa spanduk dan poster, ratusan peserta aksi berkumpul di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara untuk menyampaikan aspirasi mereka. FORMANAS menekankan urgensi tindakan konkret dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan efisien. Mereka berharap aksi ini dapat mempercepat realisasi proyek pembangunan Flyover Sembahe, yang diyakini sebagai solusi untuk mengurangi risiko bencana.
Fokus Tuntutan: Flyover Sembahe
Pembangunan Flyover Sembahe merupakan tuntutan utama aksi ini, diharapkan dapat menjadi bagian dari program prioritas pemerintahan Prabowo-Gribran dalam 100 hari pertama. “Kami meminta pemerintah untuk tidak hanya berjanji, tetapi juga segera bertindak demi keselamatan masyarakat,” ujar salah satu orator aksi.
Lima Poin Tuntutan Massa
Dalam tuntutannya, massa menyampaikan lima poin utama:
- Menuntaskan Bronjong Jalan Medan-Berastagi sebelum 25 Desember 2024.
- Gubernur agar berkoordinasi dengan Kapolda dan Pangdam I Bukit Barisan untuk menempatkan personil di sepanjang jalan Sembahe hingga Tahura selama libur NATARU 2024.
- Memberikan jaminan keamanan kepada pengguna jalan Medan-Berastagi.
- Koordinasi dengan Pemerintah Propinsi Aceh untuk mendesak Pemerintah Pusat memasukkan jalan layang Medan-Berastagi dalam program 100 hari Pemerintahan Prabowo.
- Mengklaim bencana 27 November 2024 di Sembahe sebagai bencana massal.
Pentingnya Infrastruktur di Jalur Vital Sumatera Utara
Jalur Medan-Berastagi dan tebing Sibolangit yang rawan longsor perlu perhatian serius. Jalur ini berfungsi sebagai urat nadi ekonomi dan transportasi Sumatera Utara, menghubungkan ibu kota provinsi dengan daerah wisata dan sentra pertanian di Tanah Karo.
![](https://i0.wp.com/sibayaknews.com/wp-content/uploads/2024/12/demo-2.jpg?resize=576%2C1280&ssl=1)
Harapan dan Tekad FORMANAS
Massa menuntut di depan Kantor Gubernur, di mana Dr. Drs. Agus Fantoni M.Si menandatangani surat tuntutan dan materai dari aksi FORMANAS.
Mereka menegaskan bahwa aksi ini adalah wujud kepedulian terhadap keselamatan masyarakat dan kelancaran aktivitas ekonomi.
“Formanas berharap pemerintah segera mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Flyover dan pembenahan infrastruktur di kawasan tebing Sibolangit. Kami akan terus mengawal janji pemerintah hingga proyek ini terealisasi,” tegas koordinator aksi.
Penutupan dan Harapan untuk Masa Depan
Hingga berita ini diturunkan, perwakilan dari FORMANAS telah diterima oleh pejabat di Kantor Gubernur untuk berdialog. Diharapkan pemerintah daerah segera merespons tuntutan ini dengan langkah konkret agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan. Aksi ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan infrastruktur yang aman dan mendukung kesejahteraan bersama.
![](https://i0.wp.com/sibayaknews.com/wp-content/uploads/2024/12/demo1.jpg?resize=1040%2C832&ssl=1)