Medan – Mengungkap krisis eksistensi Gendang Lima Sendalanen dan upaya mahasiswa UNIMED dalam melestarikannya di tengah tantangan modern. Temukan filosofi mendalam, penyebab krisis, dan strategi pelestarian melalui pendekatan interdisipliner antropologi, etnomusikologi, dan PPKn. Ikuti perkembangan lebih lanjut di Instagram PKM RSH Culture Experience.
Krisis budaya tengah mengancam kelestarian berbagai tradisi di Indonesia, termasuk Gendang Lima Sendalanen, sebuah kesenian tradisional khas Sumatera Utara. Dalam upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya ini, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Medan (UNIMED) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mengambil peran aktif untuk mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran modernisasi dan globalisasi.
Gendang Lima Sendalanen adalah ansambel musik yang selalu memainkan peran penting dalam setiap upacara tradisional Karo, baik yang bersifat adat, ritual, maupun hiburan. Ansambel ini terdiri dari lima instrumen yang dimainkan secara bersamaan dan tidak dapat dipisahkan, yaitu sarune (idiofon), gendang singindungi (membranfon), gendang singanaki (membranfon), penganak (idiofon), dan gung (idiofon).
Lokasi Penelitian ini di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Alasan pemilihan lokasi ini adalah karena Berastagi merupakan pusat budaya yang sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara tradisional. Keberadaan berbagai kegiatan budaya yang rutin digelar menjadikan Berastagi sebagai lokasi yang ideal untuk mempelajari dan memahami lebih dalam tentang peran dan keberlanjutan Gendang Lima Sendalanen dalam masyarakat Karo.
Penelitian ini dijalankan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Medan yang terdiri dari Kesia Vanessa br Tarigan (mahasiswa Pendidikan Antropologi 2021), Oktriani br Bangun (mahasiswa Pendidikan Antropologi 2022), Nadia Malika Tampubolon (mahasiswa Pendidikan Seni Musik 2021), Samuel Pratama Depari (mahasiswa PPKn 2021), dan Maya Sari Rambe (mahasiswa Pendidikan Antropologi 2023). Mereka didampingi oleh dosen pendamping Ayu Febryani, S.Pd., M.Si. Pendekatan interdisipliner yang menggabungkan keilmuan antropologi, etnomusikologi, dan Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) diterapkan dalam penelitian ini untuk menganalisis fenomena krisis eksistensi Gendang Lima Sendalanen. Dengan pendekatan ini, mereka berharap dapat memberikan solusi yang komprehensif dan efektif dalam pelestarian budaya tradisional Karo.
Penelitian ini dilakukan karena Gendang Lima Sendalanen semakin sulit ditemui dan mengalami krisis eksistensi. Berbagai faktor menjadi penyebab utama dari fenomena ini, salah satunya adalah faktor ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, Gendang Lima Sendalanen seringkali digantikan oleh alat musik modern seperti keyboard yang lebih praktis dan ekonomis. Perubahan ini tidak hanya mengancam kelangsungan tradisi musik Karo, tetapi juga mengurangi nilai budaya dan identitas lokal yang melekat pada Gendang Lima Sendalanen. Mahasiswa UNIMED berupaya untuk mencari solusi agar kesenian tradisional ini tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Penelitian ini dilakukan melalui serangkaian observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi literatur yang komprehensif. Beberapa temuan penting dari penelitian ini menunjukkan bahwa Gendang Lima Sendalanen sedang mengalami krisis eksistensi. Para peneliti berhasil mengungkap filosofi mendalam di balik Gendang Lima Sendalanen, yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat Karo. Mereka juga mengidentifikasi berbagai penyebab krisis eksistensi ini, termasuk perubahan ekonomi dan sosial yang membuat alat musik tradisional ini sering digantikan oleh instrumen modern seperti keyboard.
Selain itu, penelitian ini menemukan berbagai upaya yang dilakukan untuk mempertahankan Gendang Lima Sendalanen. Salah satu strategi yang diimplementasikan oleh Dr. Pulumun Peterus Ginting, S.Sn., M.Sn., serta komunitas musik Sadakata Art, melibatkan pendidikan dan pelatihan generasi muda dalam memainkan dan menghargai Gendang Lima Sendalanen. Strategi lainnya adalah inisiatif yang diambil oleh sekolah-sekolah setempat untuk memasukkan Gendang Lima Sendalanen dalam kurikulum seni budaya mereka, sehingga siswa dapat belajar dan melestarikan kesenian tradisional ini sejak din
Jika Anda penasaran dengan hasil lengkap dari penelitian ini dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang upaya pelestarian Gendang Lima Sendalanen, ikuti terus perkembangannya di Instagram PKM RSH Culture Experience Mempertahankan Gendang Lima Sendalanen. Di sana, Anda akan menemukan informasi terbaru, kegiatan, serta berbagai inisiatif yang dilakukan oleh para peneliti dan komunitas dalam menjaga warisan budaya Karo ini tetap hidup.
(Sam)