Sibayaknews.com

Ada Gedung Cantik, Siswa SD Dibiarkan Ngeteng dan Numpang ke Tetangga Sebelah

Sibayaknews.com

Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka sepenuhnya belum merata mendapat keadilan di Kabupaten Karo dan disebut-sebut akan membawa kesenjangan di dunia pendidikan.

Sebagaimana yang diutarakan warga kawasan lereng Sinabung, Iwan Ginting, Sabtu (16/10/2021) yang merasa teriris melihat kondisi orang tua para siswa, khususnya untuk anak didik Sekolah Dasar didesanya (Kuta Tengah) yang harus menanggung beban pengeluaran untuk biaya ongkos.

“Kemarin para orang tua dihadapkan dengan situasi Pandemi Covid-19 yang harus menerima anaknya belajar dirumah secara daring. Kini, begitu pembelajaran tatap muka dimulai, harus menambah kesibukan mengurusi anak untuk berangkat ke sekolah di desa tetangga,” kata Iwan.

“Persoalan ongkos yang menghabiskan Rp 10.000 pulang pergi ke desa Surbakti, tidak dipermasalahkan dan merupakan tanggungjawab orang tua siswa, namun waktu yang turut tersita menunggu kepastian kondisi si anak pulang dengan selamat dan ironisnya, kabarnya didesa kami sudah ada dibangun gedung sekolah, kenapa tidak difungsikan?,” Jelas Iwan mempertanyakan keberadaan sekolah 040475.

“Seyogiayanya para orang tua dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun harus mundur untuk mengurus anak,” sambungnya.

Terpisah, menyahuti dilema gedung Sekolah SDN 040475 Tiga Serangkai, Pengamat Pendidikan, Sempurna Pasaribu, yang juga penulis senior Kabupaten Karo merasa terenyuh dan angkat bicara terkait keluh kesah warga di kawasan desa Kuta Tengah.

Disatu sisi pihaknya menyampaikan rasa bangga atas berdirinya bangunan baru Gedung Sekolah pengganti SDN 040475 Tiga Serangkai akibat bencana erupsi 2013 lalu.

Namun dirinya juga mempertanyakan kebijakan Pemda Karo yang setengah hati menyelesaikan permasalahan pendidikan.

“Itu bangunan kalau sudah selesai kenapa belum ada serah terima, seharusnya sudah dapat dimanfaatkan penduduk setempat dan tidak menambah penderitaan warga,” katanya kepada wartawan, Sabtu (16/10/2021) di Jalan Irian warung kopi Amzakur.

“Dan saya dengar belum ada meubeler untuk sarana belajar mengajar disana. Kalau belum selesai apa masalahnya dan kenapa dibiarkan diam ditempat? Selayaknya Pemda Karo membuat perencanaan yang matang dari awal untuk suatu kegiatan atau bangunan. Ketika terbentur masalah yang dirugikan masyarakat itu juga,” imbuh Pasaribu.

“Nah, disinilah tuntutan kepekaan Kepala Pemerintah Daerah memposisikan struktur SKPDnya yang harus tlaten dan benar benar memahami persoalan di Dinas yang dikelola. Jauhkan sikap ego bro..dan jangan bermental korup,” tegasnya.

SN/MS


Eksplorasi konten lain dari Sibayaknews.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan

Eksplorasi konten lain dari Sibayaknews.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca